LATIHAN DASAR SNORKELING DAN MENYELAM BAGI CPNS STASIUN PSDKP TUAL

Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tual mengadakan Kegiatan pelatihan dasar snorkeling dan menyelam bagi CPNS lingkup Stasiun PSDKP Tual,Kegiatan ini bertujuan memberikan kerampilan menyelam bagi CPNS lingkup Stasiun PSDKP Tual sebelum bertugas di Satker dan Pos. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2014 di dermaga kantor Stasiun PSDKP Tual yang diikuti oleh CPNS Stasiun PSDKP Tual yaitu Agung Triyono, AsriSutanti dan Woro Sumbodo.
Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa UMY yaitu Biandri Mukti Putra yang sedang melaksanakan Studi tentang Pembangunan di Tual. Kegiatan pelatihan dasar Snorkeling dan menyelam ini dilatih oleh instruktur berpengalaman yaitu Zulfikar dan Bayu Indra Patria dan bersertifikat dan sudah meraih bintang dua.

Pengenalan Snorkeling dan Teknik serta Trik Menyelam
Snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal (skin diving) adalah kegiatan berenang atau menyelam dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel. Selain itu, penyelam sering mengenakan alat bantu gerak berupa kaki katak (sirip selam) untuk menambah daya dorong pada kaki.

Snorkel adalah peralatan selam berupa selang berbentuk huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah. Alat ini berfungsi sebagai jalan masuk udara ketika bernapas dengan mulut tanpa harus mengangkat muka dari permukaan air. Pemandangan bawah air bisa dilihat sambil berenang dengan wajah menghadap ke permukaan air dan bernapas melalui snorkel. Penyelam bisa mengambil napas dalam-dalam sebelum menyelam ke bawah air. Penyelam scuba menggunakan snorkel untuk menghemat udara di dalam tabung sewaktu berenang di permukaan air.

Alat-alat yang digunakan :

1. Masker


Masker selam adalah jendela kedap air yang melindungi sebagian wajah, terutama mata dan hidung dari air. Bagian lensa dibuat dari kaca pengaman sementara kantong hidung serta kerangka masker dibuat dari silikone atau karet. Di bagian sisi masker terdapat tempat untuk memasang snorkel.

Sewaktu mengenakan masker, penyelam bernapas dengan mulut. Masker dapat menjadi berembun atau kemasukan air bila penyelam memaksa untuk bernapas melalui hidung. Rambut penyelam juga tidak boleh terjepit di antara masker dan wajah supaya masker tidak kemasukan air.

Masker tersedia dalam berbagai ukuran, termasuk untuk anak-anak dan wanita. Dibandingkan masker selam scuba, masker snorkeling umumnya berukuran lebih kecil agar kantong udara di dalam masker menjadi sekecil mungkin.[1]

Penyelam harus memakai ukuran masker yang pas dengan wajah agar masker tidak kemasukan air. Ukuran masker yang pas bisa diperiksa tanpa perlu memasangkan tali pengikat di kepala. Masker diletakkan di wajah, dan ditekan sambil menarik napas perlahan-lahan. Bila masker tidak jatuh maka ukuran masker sesuai dengan wajah pemakainya. Tekanan air membuat masker menjadi kedap udara, sementara tali pengikat hanya menahan masker agar tidak terlepas.

2. Snorkel


Snorkel terdiri dari dua bagian: selang udara dan pelindung mulut. Selang dibuat dari plastik atau karet keras, dengan ukuran diameter sekitar 2 cm dan panjang sekitar 30 cm. Selang yang terlalu panjang membuat bernapas menjadi sulit, dan memperbesar kemungkinan penyelam menghisap kembali karbon dioksida yang tertahan di dalam selang.[1]

Pelindung mulut dibuat dari silikone atau karet, dan terdiri dari penutup berbentuk lengkung, dan bagian untuk digigit. Ukuran pelindung mulut juga harus sesuai dengan ukuran mulut. Ketika menyelam di bawah air, udara di dalam snorkel keluar, dan air masuk ke dalam snorkel. Ketika sampai di permukaan, air dalam snorkel dikuras dengan cara menghembuskan udara keras-keras dari dalam mulut.

3. Kaki katak


Kaki katak adalah sepatu karet dengan sirip yang melebar di bagian ujung kaki. Snorkeling bisa saja dilakukan tanpa kaki katak, tapi alat ini bisa menambah daya dorong kaki manusia ketika berenang.

Kaki katak terdiri dari dua jenis: tumit terbuka (open heel) dan kaki tertutup (full foot atau pocket foot). Jenis kaki katak kaki tertutup tersedia dalam berbagai ukuran seperti halnya ukuran sepatu. Dibandingkan kaki katak tumit terbuka, jenis kaki katak tertutup memiliki ujung sirip yang lebih pendek. Ketika memakai kaki katak tumit terbuka, penyelam mengenakan sepatu bot dari bahan neoprena. Sepatu bot berfungsi sebagai pelindung kaki dari dari luka, dinginnya air, atau pencegah lecet. Kaki katak tumit terbuka hanya dibuat dalam beberapa ukuran: kecil, sedang, besar, dan ekstra besar. Ukuran kaki katak disesuaikan dengan kaki pemakainya dengan mengencangkan sabuk di bagian tumit.

gambar alat yang digunakan dalam snorkeling


beberapa teknik menyelam yang perlu di ketahui.
Menjernihkan masker.
Teknik ini bersifat mendasar dan wajib dikuasai oleh semua penyelam. Lakukan ini: Hirup udara dalam-dalam lewat mulut,  lalu sesaat sebelum mengeluarkan napas lewat hidung, buka sedikit bagian bawah masker agar air yang terperangkap di dalamnya dapat terdorong keluar. Tekanan udara dalam masker akan mencegah lebih banyak air yang masuk.
Teknik berenang. Serupa dengan snorkeling, teknik berenang (swimming technique) ketika menyelam juga mengandalkan daya dorong dari kaki. Tangan hanya berfungsi untuk melakukan manuver di dalam air. Tip: Perhatikan ritme goyangan kaki Anda, jangan terlalu kencang karena dapat menguras tenaga lebih cepat dan menyebabkan kram.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama bagi anda yang baru pertama kali melakukan kegiatan ini. Berikut ini beberapa tips snorkeling bagi pemula :
1. Jangan snorkeling sendiri, jangan jauh-jauh dari teman
Saking asyiknya kadang membuat kita terpisah jauh dari teman. Jika hal ini terjadi, segeralah kembali. Adanya teman disamping anda sangat berguna jika ada kesulitan atau sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Tidak harus lebih bagus kemampuannya dibanding anda. Minimal dia dapat mencari bantuan atau memberitahukan seseorang apabila ada bahaya menimpa anda.
2. Cek terlebih dahulu kondisi peralatan
Cek terlebih dahulu sebelum anda menggunakan masker, snorkel maupun fins. Pakailah masker yang ukurannya pas agar tidak mudah kemasukan air. Gunakan masker dan snorkel yang masih bagus serta tidak bocor, retak atau robek. Gunakan kaki katak yang masih lentur dan pas dengan ukuran kaki anda agar nyaman dan tidak terlepas selama digunakan.
3. Gunakan masker dengan benar
Saat memasang masker, pastikan tidak ada rambut ataupun benda lainnya yang terselip diantara karet masker dengan kulit. Tekanlah masker sehingga rapat dan vakum. Pasang tali masker dengan pas, sebaiknya jangan terlalu kencang ataupun terlalu longgar. Untuk mencegah timbulnya embun, oleskan sedikit pasta gigi atau sabun bayi pada masker.
4. Biasakan bernafas dengan snorkel
Sebelum masuk ke dalam air sebaiknya anda berlatih membiasakan diri bernafas dengan mulut melalui snorkel. Tarik dan hembuskan udara secara pelan-pelan & teratur melalu mulut. Pertama mungkin sedikit sulit tapi lama-lama anda akan terbiasa.
5. Buat senyaman mungkin di dalam air
Mulailah mengangkat kaki dari dasar dan posisikan tubuh telungkup menghadap ke bawah, buka tangan dan kaki sedikit lebar agar anda mengapung diatas air. Bernafaslah melalui mulut. Kemudian ayunkan kaki anda dengan teknik flutter kick seperti gerakan kaki renang gaya bebas. Bayangkan seakan anda sedang menyatu dengan lautan dan nikmatilah semua keindahannya.
6. Perhatikan keadaan sekitar
Keindahan alam bawah laut kadang membuat kita terlena dan membuat kita kurang waspada. Tetaplah perhatikan kedaan sekitar, perhatikan perubahan arus gelombang laut untuk menghindari arus yang kencang. Perhatikan teman anda, jangan sampai terpisah. Perhatikan tempat berpijak jika kita ingin berhenti sejenak, jangan sampai menginjak karang atau bulu babi.
7. Masker & Snorkel Clearing
Saat snorkeling kadang ada air yang merembes masuk ke dalam masker, ini cukup mengganggu. Untuk membersihkannya anda tidak perlu melepas masker. Tetaplah berada di dalam air, tarik nafas panjang melalui mulut lalu hembuskan kuat-kuat melalui hidung sehingga udara bercampur air yang ada dalam masker keluar. Jika air masuk ke dalam saluran snorkel, hembuskan nafas kuat-kuat melaui mulut agar air keluar melalui filter snorkel di depan mulut, kemudian bernafaslah dengan mulut seperti semula.
8. Jangan panik
Jangan panik, tetaplah tenang. Kepanikan hanya akan membuat anda melakukan gerakan-gerakan tidak perlu yang membuang energi dan berbahaya. Jika masker atau snorkel anda kemasukan air, lakukanlah teknik clearing dengan tetap tenang. Jika anda mengalami kesulitan, tetaplah tenang dan mintalah teman anda untuk membantu.
9. Nikmati keindahan bawah laut dengan tetap menjaganya
Selama snorkeling, selain harus memperhatikan keselamatan diri, anda juga harus memperhatikan kelestarian alam bawah laut. Saat snorkeling, anda sebaiknya jangan melakukan tindakan yang bisa merusak terumbu karang atau biota laut lainnya. Jika tidak karena terpaksa, jangan menginjak atau menyentuh terumbu karang. Tidak boleh meninggalkan sampah. Tidak boleh memberi makan ikan karena akan menganggu keseimbangan ekosistem. Nikmatilah keindahannya dengan tetap menjaganya.

Dokumentasi kegiatan








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengawasan Budidaya dan Pemanfaatan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Maluku Tenggara

Gelar Operasi